Postingan

AKSI NYATA MODUL 3.3. PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

Gambar
  AKSI NYATA MODUL 3.3. PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID SERU MABAR (Sesukamu Menunjukkan Bakatmu Tanpa Ragu-Ragu) DI SMPN 2 MANGGIS Oleh : Putu Yoga Artana,S.Pd. CGP Angkatan 4 Kabupaten Karangasem-Bali.     Peristiwa (Fact) LATAR BELAKANG Sesuai dengan konsep Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tinginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Setiap anak dilahirkan dengan keunikannya sendiri, namun tidak semua individu mampu untuk mengenali keunikan yang dimilkinya dan bahkan terkadang individu yang sudah mengenali keunikan yang dimilikinya masih memiliki keraguan untuk memperlihatkannya di depan orang lain. Setiap anak memilki kebutuhan belajarnya, minat, bakat dan potensi masing-masing. Kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak sepenuhnya bisa disalurkan dalam proses pembelajaran atau kegiatan intrakurikuler. Dibutu

3.2.a.9. Koneksi Antar Materi (Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya)

Gambar
  Modul 3.2.a.9. Koneksi Antar Materi ( Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya ) Oleh : Putu Yoga Artana, S.Pd. CGP Angkatan 4 Kabupaten Karangasem-Bali   Sebagai seorang pemimpin sangat penting memiliki kemampuan dalam mengelola sumber daya yang ada, untuk mendukung terlaksana dan suksesnya program yang sudah dibuat. Begitu pula sekolah sebagai sebuah komunitas, pemimpin haruslah mampu memberdayakan segala potensi sumber daya yang ada dengan mengelola dengan tepat guna untuk mendukung berjalannya program sekolah dalam upaya mewujudkan visi dan misi. Untuk mengelola sumber daya yang ada dapat dilakukan lewat 2 (dua) pendekatan yaitu (1) Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking) dan (2) Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking). Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking) memusatkan perhatian pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja. Berdasarkan pendekatan ini pandangan yang dilakukan dimulai dar

3.1.a.9. Koneksi Antarmateri Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Gambar
  3.1.a.9. Koneksi Antarmateri Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran Oleh : Putu Yoga Artana, S.Pd. CGP Angkatan 4 Kabupaten Karangasem-Bali “Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik” (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best). Bob Talbert   1.       Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?   Sesuai dengan kutipan di atas mengingatkan kita sebagai seorang pendidik akan peran menuntun, ibarat seorang petani. Pendidik sebagai pemimpin pembelajaran, seyogyanya harus mampu mengambil keputusan yang berdampak panjang bagi murid. Dengan mengajarkan anak pengetahuan menghitung baik dilakukan, tetapi akan lebih baik dan bermakna jika seorang pendidik mampu mengajarkan hal-hal yang berharga/ utama agar mereka bisa melangsungkan kehidupannya secara mandiri serta mampu menemukan keselamatan dan kebahagiaan dalam hi