AKSI NYATA MODUL 3.3. PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

 

AKSI NYATA MODUL 3.3.

PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

SERU MABAR (Sesukamu Menunjukkan Bakatmu Tanpa Ragu-Ragu)

DI SMPN 2 MANGGIS

Oleh : Putu Yoga Artana,S.Pd.

CGP Angkatan 4 Kabupaten Karangasem-Bali.

 

 

Peristiwa (Fact)

LATAR BELAKANG

Sesuai dengan konsep Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tinginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Setiap anak dilahirkan dengan keunikannya sendiri, namun tidak semua individu mampu untuk mengenali keunikan yang dimilkinya dan bahkan terkadang individu yang sudah mengenali keunikan yang dimilikinya masih memiliki keraguan untuk memperlihatkannya di depan orang lain. Setiap anak memilki kebutuhan belajarnya, minat, bakat dan potensi masing-masing. Kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak sepenuhnya bisa disalurkan dalam proses pembelajaran atau kegiatan intrakurikuler. Dibutuhkan wadah yang nyaman, aman dan menyenangkan untuk mereka mengekspresikan setiap minat, bakat dan potensi yang dimilki oleh murid. Selain itu juga melalui kegiatan yang rutin dilaksanakan melalui kegiatan penyaluran minat dan bakat siswa dapat membentuk karakter murid menuju ke arah pembentukan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Sesuai dengan visi dan misi Kemdikbud yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 yaitu mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada setiap diri anak. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memilki kompetensi global dan berprilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama yaitu beriman,bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berahlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, Bernalar kritis dan kreatif.

Program sekolah yang berdampak pada murid adalah program sekolah yang dibuat berdasarkan analisis kebutuhan murid dan disesuaikan dengan kebutuhan belajar zaman sekarang yaitu keterampilan abad 21 yang berfokus kepada “student center”. Serta salah satu program yang sejalan dengan keterampilan ini adalah program SERU MABAR (Sesukamu Menunjukkan Bakatmu Tanpa Ragu-Ragu). Bahkan kata Mabar pun diambil dari sebuah celetukan salah seorang siswa, dimana pada dewasa ini kata Mabar merupak sahabat sejati pengisi luang bagi seluruh murid, ketika mereka mabar bersama gadget dengan teman-temanya. Sehingga kata Mabar ini akan memberikan kesan yang menyenangkan dalam benak anak-anak. Program ini benar-benar memberikan sebuah kebebasan kepada siswa dalam menunjukkan minat dan bakat yang mereka miliki.

ALASAN MELAKUKAN AKSI NYATA

Asal mula tercetusnya kegiatan ini yaitu ketika kegiatan SABER PUNGLI (Sabtu Bersih Peduli Lingkungan) yang dilakukan setiap hari sabtu di sekolah dilaksanakan, murid-murid sangat semangat dan antusias melakukannya. Namun setelah kegiatan pembersihan ini selesai dilaksanakan, banyak murid-murid mengisi waktu dengan duduk-duduk di lingkungan sekolah sambil menunggu jam pulang. Beberapa anak berkelompok memukul ember yang dibawa sehingga memunculkan suara seperti musik gamelan yang yang diikuti dengan nyanyian-nyanyian bersama, ada yang sengaja membawa gitar dari rumah, sambil bercanda dan bernyanyi mereka berkumpul bersama di area sekolah. Beberapa anak ada yang duduk-duduk di depan perpustakaan sambil berpuisi dan bercanda dengan teman-temannya. Bahkan ada juga yang menari Tarian Bali bersama sambil mereka bercanda dan bermain. Berangkat dari keadaan yang beberapa guru lihat dan cermati setiap hari sabtu ini, tercetuslah sebuah gagasan untuk dapat memanfaatkan waktu luang ini dengan cara yang positif lewat sebuah kegiatan bersama yang terorganisir dan tertata dengan baik. Perlu adanya ruang dan waktu yang dapat memfasilitasi setiap anak dalam menyalurkan minat dan bakatnya di sekolah secara bersama-sama, maka tercetuslah sebuah program yang bernama SERU MABAR (Sesukamu Menunjukkan Bakatmu Tanpa Ragu-Ragu).

TUJUAN

Adapun tujuan dari program ini adalah :

1.    Memfasilitasi siswa dalam  menyalurkan minat, bakat dan potensi yang dimiliki.

2.    Menumbuhkan rasa bangga pada diri akan kemampuan atau kekuatan yang dimiliki.

3.    Menumbuhkan rasa saling menghargai atas potensi yang dimiliki orang lain.

4.    Mengembangkan kratifitas dalam menampilkan minat, bakat dan potensi yang dimiliki.

5.    Menumbuhkan karakter dalam Profil Pelajar Pancasila.

PELAKSANAAN PROGRAM

Program SERU MABAR (Sesukamu Menunjukkan Bakatmu Tanpa Ragu-Ragu) adalah sebuah program yang dicetuskan dalam upaya mengembangkan minat, bakat dan potensi yang dimiliki siswa, serta mewadahinya dalam sebuah kegiatan bersama.

·         Waktu Pelaksanaan Program

Program ini dilaksanakan setiap hari sabtu setelah selesai kegiatan SABER PUNGLI (Sabtu Bersih Peduli Lingkungan) dimulai pada jam ke 3 sampai dengan jam terakhir (09.00-12.00)

·         Strategi Pelaksanaan Program

Program ini dijalankan oleh seluruh murid dengan dukungan seluruh wargas sekolah baik itu wali kelas, guru-guru, maupun pengurus OSIS. Peran guru sebagai katalisator murid-murid secara aktif berperan dalam kegiatan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

·         Faktor Pendukung dan Penghambat Program

Faktor pendukung pelaksanaan program ini adalah kolaborasi dengan seluruh warga sekolah dalam mendukung keterlaksanaan kegiatan ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Faktor penghambat program ini adalah keterbatasan sumber daya guru pembina yang memiliki keahlian/ kopetensi dalam membina bakat-bakat tertentu yang ada serta motivasi dari beberapa murid yang belum secara penuh aktif dalam kegiatan.

HASIL DARI AKSI NYATA YANG DILAKUKAN

Aksi Nyata yang dilakukan ini benar-benar memberikan sebuah ruang baru bagi siswa untuk menyalurkan apa yang menjadi minat dan bakat siswa, dimana mereka dapat menyalurkan apa yang menjadi minat dan bakatnya dalam sebuah ruang bersama dengan teman-temannya dengan perasaan yang bahagia dan menyenangkan. Murid-murid merasa sangat senang dan bahagia untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan SERU MABAR ini. Kegiatan ini membuat anak-anak menyadari apa yang menjadi minat dan bakat mereka, ada yang menampilkan bakatnya dalam bermain gitar sambil bernyanyi, ada yang melakukan story telling (bercerita dalam bahasa inggris), ada yang berpidato Bahasa Bali, ada yang melestarikan budaya lokal dengan mejejaitan, menari Bali bahkan ada juga yang melakukan tari modern atau dance modern disamping itu juga anak yang memiliki minat dan bakatnya dalam berpuisi merekapun tidak segan-segan untuk menunjukkan dan menampilkannya di depan stage atau panggung yang dimiliki sekolah di hadapan banyak siswa dan guru-guru, bahkan tamu yang hadir ke sekolah pada hari sabtu tersebut juga dapat ikut menyaksikan kegiatan ini.

 

Berikut di bawah ini hasil dari Aksi Nyata yang saya lakukan :

1.    Sebelum kami melakukan Aksi Nyata, kami atas seijin Bapak Kepala Sekolah menyampaikan program SERU MABAR ini kepada seluruh dewan guru dan staf pegawai. Lewat kegaitan sosilaisasi dengan menyampaikan program ini kepada seluruh dewan guru dan staf pegawai akan memudahkan dalam hal dukungan dari semua warga sekolah khususnya wali kelas.

 

2.    Melakukan sosialisasi pada seluruh murid di halaman sekolah terkait program yang akan dilaksanakan melalui wakasek kesiswaan. Seluruh siswa perlu mengetahui program yang akan dilaksanakan di sekolah sehingga membuat seluruh siswa tergerak untuk menggali minat, bakat dan potensi yang ada pada dirinya serta mau menunjukkannya dalam wadah program ini.

 



3.    Siswa menunjukkan minat dan bakatnya dalam bermain gitar sambil bernyanyi. Bagi siswa yang memilki minat dan bakat dalam bermain gitar mereka akan tampil berkolaborasi di atas stage yang telah disediakan, disamping untuk membangun kemampuan mereka dalam membangun komunikasi dalam ruang kolaborasi disini juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri mereka.




4.    Murid-murid menunjukkan minat dan bakatnya dalam menari Bali. Tarian Bali merupakan kesenian yang menjadi ciri khas di daerah Bali, sehingga sudah merupakan sebuah kewajiban bagi generasi muda untuk melestarikan budaya lokal. Bahkan beberapa tari bali juga wajib digelar dan pertunjukkan dalam sebuah acara keagamaan yang rutin dilakuakan setiap enam bulan sekali. Kemampuan murid-murid dalam menari Bali dapat menumbuhkan rasa cintanya pada kesenian tradisional dan juga menumbuhkan rasa percaya diri siswa itu sendiri.    

                                                                   



                                    

 

5.    Salah seorang murid berpidato Bahasa Bali di atas stage. Pidato Bahasa Bali atau yang di Bali disebut dengan Pidarta. Siswa yang memilki bakat dalam berpidarta disamping melestarikan penggunaan Bahasa daerah Bali, hal ini juga sangat membantu siswa dalam menumbuhkan rasa percaya dirinya dan melestarikan budaya loka yang ada.

 


6.    Membuat canang dari janur yang tumbuh di lingkungan sekolah. Sekolah kami sangat luas dengan banyaknya pohon kelapa yang ada di sekitar halaman sekolah. Membuat canang dengan memanfaatkan asset yang dimiliki sekolah merupakan sebuah pemberdayaan penggunaan asset dan juga melestarikan budaya lokal Bali tentang pembuatan sesajen atau sarana upacara keagamaan umat hindu yaitu Canang. Murid-murid yang memiliki bakat dalam membuat canang disamping melestarikan budaya lokal bali, mereka juga dapat menjadi entrepreneur muda dalam menyediakan canang bagi orang yang tidak bisa membuat ataupun tidak memiliki waktu luang untuk mengerjakannya, sehingga mereka bisa menjualnya sebagai bagian dari mengembangkan kewirausahaan sejak dini. Karena kebutuhan akan canang di Bali merupakan kebutuhan sehari-hari, bahkan di pergunakan setiap harinya yang merupakan sarana dalam beribadah umat hindu.

 




7.    Membaca puisi, anak yang memilki minat dan bakat dalam membacakan puisi juga mendapatkan ruang bagi mereka untuk mengekspresikannya. Membaca puisi disamping dapat memetakan potensi siswa yang dimiliki sekolah, nantinya anak yang memiliki bakat dalam berpuisi dapat mewakili sekolah pada lomba-lomba membaca puisi yang diadakan di tingkat kecamatan, kabupaten provinsi maupun nasional. Disamping itu pula murid dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya dan keberaniannya untuk tampil seorang diri di atas stage yang ditonton oleh orang banyak.

 


 

Perasaan ( Feeling )

Ketika saya melakukan Aksi Nyata ini bersama dengan rekan-rekan CGP lainnya di sekolah dan juga seluruh warga sekolah, hal pertama yang saya rasakan adalah merasa bangga. Bangga akan bakat dan potensi yang dimiliki oleh murid-murid saya. Bahkan siswa yang secara akademis di kelas biasa-biasa saja bahkan sering bermasalah dari segi kehadiran justru memiliki bakat yang luar biasa di bidang seni musik. Kami sepakat bahwa sebuah ide yang muncul ini dengan memberikan sebuah nama yang kekinian yaitu SERU MABAR ternyata dapat memberikan vibrasi positif pada murid-murid yang ada di sekolah untuk berekspresi secara positif. Adapula perasaan bahagia dalam diri saya, dimana saya serta rekan-rekan dapat memberikan ruang terhadap kebutuhan anak-anak untuk menyalurkan minat dan bakatnya. Setidaknya program ini dapat memberikan sedikit ruang dan kebebasan bagi murid-murid untuk mengekspresikan diri mereka sesuai dengan kegemaran yang ada pada diri mereka. Selain itu ada pula rasa terharu dalam diri karena melihat bakat-bakat yang luar biasa dalam diri setiap anak, dan lewat kegiatan ini saya lebih menyadari bahwa kekuatan kodrat anak itu akan selalu ada dalam diri setiap murid, sitiap murid memiliki kekuatannya masing-masing. Tugas kita adalah untuk menuntun agar kekuatan kodrat mereka tumbuh dan kuat seiring waktu serta nantinya akan berguna bagi diri mereka.

 

Pembelajaran ( Finding )

Menjalankan program ini di sekolah memberikan sebuah pembelajaran tersendiri bagi saya dimana saya disini dapat belajar bersama dengan murid-murid, belajar bagaimana menumbuhkan rasa percaya diri saya sendiri dan rasa percaya diri pada murid-murid. Belajar bagaimana saya untuk memotivasi siswa sehingga mereka sadar mau menampilkan apa yang menjadi minat dan bakatnya. Disamping itu pula dimana dalam program ini saya belajar untuk melunturkan ego saya sendiri sehingga memudahkan untuk melakukan sebuah kolaborasi. Disamping itu pula disini saya belajar untuk mewujudkan mimpi, ketika aku bermimpi sendiri, itu hanyalah sebuah mimpi. Ketika kita bermimpi bersama, itu adalah awal sebuah kenyataan. Ketika kita bekerja bersama ,mengikuti mimpi kita itu adalah penciptaan surga di dunia. Dan dalam hal ini saya benar-benar bisa merasakan dampak positif dari sebuah kolaborasi untuk mewujudkan sebuah mimpi bersama.

 

Penerapan Rancangan Ke Depan ( Future )

Dalam setiap program yang dilakukan di sekolah tentunya pasti kita akan melakukan sebuah refleksi untuk perbaikan kedepannya. Disini ada beberapa hal yang akan saya dan rekan-rekan untuk perbaiki demi kebaikan program ini kedepannya, salah satunya yakni menyediakan sebuah papan pajangan di halaman sekolah, selama ini program kami hanya menyasar pada murid-murid yang memiliki rasa percaya diri yang bagus, sedangkan ada murid-murid yang memilki minat dan bakat yang tidak bisa mereka tampilkan diatas stage sekolah, seperti misalnya kegiatan menulis puisi,  menulis cerpen,menggambar dan lian sebagainya. Sehingga papan pajangan yang akan kami letakkan di halaman sekolah bisa menyentuh semua kebutuhan murid-murid. Disamping itu pula kami akan lebih mendekati wali kelas untuk memotivasi dan mendekati murid-murid sehingga semua murid nantinya dapat tersentuh secara optimal. Dan hal yang akan kami lakukan nantinya disini,bagaimana kami akan meluangkan sedikit waktu untuk melakukan sedikit refleksi bersama murid-murid sehingga kami dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan kebahagiaan murid-murid kami.

 

Demikianlah Aksi Nyata yang kami lakukan di sekolah kami.

Sekian dan terima kasih, Salam Guru Penggerak, Salam dan Bahagia.

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3.2.a.9. Koneksi Antar Materi (Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya)

3.1.a.9. Koneksi Antarmateri Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran