TUGAS 2.1.a.4.1. Forum Diskusi – Eksplorasi Konsep Modul 2.1

 

TUGAS 2.1.a.4.1. Forum Diskusi – Eksplorasi Konsep Modul 2.1

Oleh : Putu Yoga Artana, S.Pd

( CGP ANGKATAN 4 KAB. KARANGASEM)

VIDEO 1 : 3 Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi  ( https://youtu.be/PLT69Yf5my8 )

VIDEO 2 : Lingkungan Belajar yang Mendukung Pembelajaran Berdiferensiasi ( https://youtu.be/akTeGglLkIg )

ARTIKEL : Peran Penilaian dalam Pembelajaran Berdiferensiasi ( https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/PGP/Modul%202.2/Peran%20Penilaian%20dalam%20Pembelajaran%20Berdiferensiasi.pdf )

Informasi atau fakta yang disampaikan pada video 1 yaitu mengenai tiga (3) strategi pembelajaran berdiferensiasi terdiri dari diferensiasi konten, diferensiasi proses dan deferensiasi produk. Dalam pembelajaran berdiferensiasi ketiga strategi ini dapat dijalankan dengan terlebih dahulu melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid yang memperhatikan tiga (3) aspek yaitu kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar murid. Konten adalah apa yang guru ajarkan pada murid-muridnya. Pemilihan variasi konten yang akan digunakan dalam proses pembelajaran harus memperhatikan tingkat kesiapan belajar, minat atau profil belajar siswa atau juga kombinasi dari ketiganya. Proses adalah mengacu pada bagaimana murid akan memahami atau memaknai informasi atau materi yang dipelajari. Cara-cara yang digunakan dalam deferensiasi proses yaitu 1) kegiatan berjenjang, 2) pertanyaan pemandu atau tantangan, 3) membuat agenda individual, 4) memvariasikan lama waktu, 5) mengembangkan kegiatan bervariasi, dan 6) menggunakan pengelompokan yang fleksibel. Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukkan oleh murid dapat berupa karangan, tulisan, hasil tes, pertunjukan, presentasi, pidato, rekaman, diagaram dan lain sebagainya. Produk adalah suatu hal yang mewakili pemahaman dan aplikasi dalam bentuk yang luas dari murid, serta merupakan elemen penting dalam kurikulum yang langsung dimiliki oleh seorang murid. Deferensiasi produk dapat dilakukan dengan 1) memberikan tantangan dan keragaman/ variasi, dan 2) memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan pembelajaran yang diiinginkan.

Informasi atau fakta yang disampaikan pada video 2 yaitu suksesnya penerapan pembelajaran berdiferensiasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan belajar di sekolah tersebut. pembelajaran berdiferensiasi bisa berjalan dengan optimal jika dibangun di atas komunitas belajar (learning community) yang positif. komunitas belajar atau learning community yaitu komunitas yang semua anggotanya adalah pembelajar. Sebuah komunitas belajar yang dapat mendukung pembelajaran berdiferensiasi  jika memiliki karakteristik : 1) Setiap orang dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut dengan baik, 2) Setiap orang di dalam kelas tersebut saling menghargai, 3) Murid akan merasa aman, 4) Ada harapan bagi pertumbuhan, 5) Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan, 6) Ada keadilan dalam bentuk yang nyata, dan 7) Guru dan siswa berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam membangun atmosfir lingkungan kelas yang positif.

Informasi atau fakta yang disampaikan pada artikel yaitu proses penilaian memegang peran yang sangat penting dalam praktek pembelajaran berdiferensiasi. Penilaian disini berfungsi sebagai kompas yang akan mengarahkan guru untuk menentukan diferensiasi apa yang akan dipilih dalam pembelajaran. Penilaian adalah proses mengumpulkan, mensintesis dan menafsirkan informasi di kelas untuk tujuan membantu pengambilan keputusan guru. Penilain dapat dipandang dalam 3 perspektif yaitu Asessment for learning (penilaian formatif), Asessment of learning (penilaian sumatif), dan Asessment as learning (penilaian formatif). Dalam pembelajaran berdiferensiasi penilaian formatif memegang peranan yang sangat penting karena bersifat memonitor proses pembelajaran, dan dilakukan secara berkelanjutan serta konsisten, sehingga akan membantu guru untuk memantau pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan murid yang berkembang terkait dengan topik atau materi yang sedang dipelajari. Contoh strategi penilaian formatif yang dapat dilakukan guru yiatu : 1) Tiket keluar, 2) Tiket masuk, 3) Berbagi 30 detik, 4) Nama dalam toples, 5) 3-2-1, 6) Refleksi, 7) Pojok pemahaman, dan 8) Strategi 5 jari.

 

Gagasan baru yang saya dapatkan dari video dan artikel tersebut yaitu :

  1. Sebelum menentukan strategi yang digunakan dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru harus memetakan terlebih dahulu kebutuhan belajar murid berdasarkan pada kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar murid.
  2. Terdapat tiga strategi dalam pembelajaran berdiferensiasi yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Penentuan ketiga strategi ini akan dipengaruhi oleh aspek kesiapan belajar, minat belajar atau profil belajar murid atau juga kombinasi dari ketiganya.
  3. Untuk dapat menjalankan pembelajaan berdiferensiasi sangat penting untuk membangun lingkungan belajar yang mendukung. Akan lebih optimal jika dibangun di atas komunitas belajar (learning community) yang positif.
  4. Komunitas belajar untuk mendukuang pembelajaran berdiferensiasi harus memiliki karakteristik : 1) Setiap orang dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut dengan baik, 2) Setiap orang di dalam kelas tersebut saling menghargai, 3) Murid akan merasa aman, 4) Ada harapan bagi pertumbuhan, 5) Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan, 6) Ada keadilan dalam bentuk yang nyata, dan 7) Guru dan siswa berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama.
  5. Proses penilaian memegang peran yang sangat penting dalam praktek pembelajaran berdiferensiasi, khususnya penilaian formatif.
  6. Terdapat 8 strategi penilaian formatif yang dapat dicoba dan dilakukan guru yiatu : 1) Tiket keluar, 2) Tiket masuk, 3) Berbagi 30 detik, 4) Nama dalam toples, 5) 3-2-1, 6) Refleksi, 7) Pojok pemahaman, dan 8) Strategi 5 jari.

 

Menurut saya yang sulit diimplementasikan adalah :

  1. Menggali kebutuhan belajar murid (kesiapan belajar, minat, dan profil belajar) di kelas yang gemuk karena akan membutuhkan usaha yang lebih dan waktu khusus
  2. Dengan banyaknya kelas yang diampu, maka akan sulit jika harus mengenali seluruh kebutuhan murid satu-persatu.
  3. Untuk dapat memilih diferensiasi yang tepat dalam proses pembelajaran dibutuhkan kemampuan menganalisis yang baik dari seorang guru terhadap informmasi awal yang didapat dari proses penilaian awal.
  4. Untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan memperhatikan tiga aspek kebutuhan belajar murid perlunya kreativitas dan inovasi yang tinggi dari seorang guru.
  5. Memilih strategi penilaian pembelajaran yang tepat pada setiap kelas agar dapat dengan mudah menghimpun informasi perkembangan murid.

 

Yang masih menjadi pertanyaan bagi saya adalah :

  1. Bagaimana menggunakan konsep alat The Equalizer dari Carol Ann Tomlinson yang tepat dalam menyiapkan dan merancang proses pembelajaran berdiferensiasi?
  2. Bagaimana cara menggali kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid dengan tepat, akurat, efektif dan efisien?
  3. Adakah contoh atau patokan dalam pembuatan RPP pembelajaran berdiferensiasi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam meyusunnya?
  4. Adakah indikator atau instrumen yang dapat menentukan apakah pembelajaran yang kita rancang sudah termasuk pembelajaran berdiferensiasi?
  5. Bagaimana cara menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dalam PJJ atau dalam pembelajaran blended?

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3.2.a.9. Koneksi Antar Materi (Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya)

3.1.a.9. Koneksi Antarmateri Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran